Jam weaker kecil
disebelahku berdering keras, membuatku harus bersusah payah membuka mata. Aku
melirik jarum panjang hitamnya, pukul 06.00 WIB. Samar-samar terdengar suara
ibu dari dapur sedang bercakap-cakap dengan kakak perempuanku.
“kau sudah
bangun, ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu.” ucap Ibu sambil menaruh nasi dan
tempe goreng di meja makan yang sudah reot. Aku menggangguk dan bergegas mandi.
Menggunakan kaos putih dan celana terbaikku. Aku harus rapih di setiap Senin
pagi.
“kau akan ke
sekolah lagi?” Tanya Kakakku. aku mengganguk sambil mengunyah, tentu aku akan
kesana.
“tidak malu?
maksudku, apa kau tidak ditegur seseorang disana?” tanyanya lagi
“tentu tidak,
aku kan tidak mengganggu siapapun.” jawabku ramah, kemudian aku meneguk segelas
air dan langsung bergegas pergi setelah mencium tangan ibu dan kakak ku.
Aku berjalan
kaki sambil membawa karung plastik besar yang kosong, berharap tidak terlambat.
Setibanya aku di depan SMP Fajar, Nampak sudah banyak murid yang berbaris
dilapangan. Pengibar benderapun sudah berdiri dipinggir lapangan, siap
mengibarkan bendera.
Aku berdiri
diluar gerbang sekolah, tersenyum senang karena tidak terlambat. Meskipun
menggunakan sandal jepit dan tidak berseragam, tetapi aku selalu senang datang disetiap
Senin pagi, aku senang ikut mengheningkan cipta, ikut hormat kepada bendera
Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar