Selasa, 07 Januari 2014

Mimpi...

Hidup bukanlah sesuatu yang sederhana, tentu, aku mengingkan sesuatu yang luar biasa dalam hidup. semisal, berkeliling Indonesia tanpa pesawat. itu adalah mimpi terbesar yang ku genggam saat ini. mimpi untuk pergi keseluruh penjuru negri ini, yang konon sangat kaya. konon, ya. sebab aku masih belum bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri secara langsung. selama ini, mimpi itu menggangtung dilangit-langit malam ku, semakin malam semakin hidup. rasanya indah bukan? menikmati Indonesia tanpa pesawat.
Semua keinginan ini muncul ketika aku dan Agung sepakat untuk sama-sama berniat sekolah setinggi-tingginya di negri ini. lalu ketika kamu touring kebeberapa tempat, dimulai yang dekat seperti Bogor, Puncak, Menjelajah Jakarta (Utara, Selatan, Barat, Timur, Pusat, semua sudah hatam), lalu ke Pantai Carita, hingga yang sangat mengesankan ke Yogyakarta (aku berangkat dari Kediri sedang Agung dari Jakarta dan kami bertemu di Yogya, menjelajah ke Parangtiris, Pantai Baron, Pantai Sundak, Pantai Sepanjang, lalu menikmati Keraton dan Malioboro ), lalu ke setelah itu kami benar-benar berangkat dari Jakarta menuju Jawa Tengah. tepatnya ke Ajibarang (dekat Purwokerto). semuanya tanpa pesawat. semuanya di warnai dengan lelah dan antusias. semua perasaan-perasaan semakin berkembang hingga mimpi ini terbentuk, keliling Indonesia tanpa pesawat. Melihat semua yang ada di negri ini, pantainya, lautnya, gunung dan bukit-bukitnya, penduduknya.
Ah, rasanya hati ku selalu makin membuncah setiap kali membicarakan mimpi ini. Apa yang akan ku lakukan jika aku berhasil menjelajahi negri ini? apakah aku akan tersenyum tanpa henti, atau menangis haru?
setidaknya aku memiliki mimpi ini dengan orang yang tepat. orang yang sudah memberikan banyak pengalaman berharga serta pengertian-pengertian kehidupan.
Indonesia adalah negri bak di dalam dongeng, memiliki segalanya. namun sayang, kita masih buta untuk dapat memajukanya. mimpi ku ini tentu tak kosong seperti bambu di hutan. aku memiliki jalan dan semoga kelak, dengan jalan itu aku bisa memeluk Indonesia-ku.
Meski belum lulus S1, aku ingin meneruskan S2 kelak di kenotarian UI, lalu Agung, ia akan memulai karirnya dengan berkecimpung di PERADI, APSI, atau lembaga manapun yang dianggapnya baik untuk menuju tujuan nya. aku ingin menjadi notaris, Agung menjadi pengacara.
pekerjaan yang berat namun tak berjadwal. yang memungkinkan kami untuk pergi mengarungi Indonesia kelak. pekerjaan yang kami cintai. ia suka berkelibat dengan hukum, sedang aku senang berlama-lama dengan pencatatan.
Ah ya, betapa Indonesia menyimpan berjuta rasa di nurani, betapa Soekarno dan Hatta adalah nabi bagi bangsa ini.