Sabtu, 29 Mei 2010

skenario buat film ahonk

adegan berikutnya :

akhirnya raka dan rafipun meninggalkan rumah itu , terdengar rangga yang masih marah marah saat mereka pergi. rafi yang buta terus menggenggam tangan raka , kini rkalah yang harus menentukan kemana mereka akan pergi.
jalan kota yang ramai ini membuat nya kebingungan , sedangkan rafi terus batuk batuk . raka akhirnya memutuskan untuk beristirahat di pinggir jalan.
rafi terus bertanya pada raka, di mana mereka , namun raka hanya bisa menggeleng tanpa mengatakan apa pun.
tak lama , rafi dan raka di kerubungi oleh sekelompok preman yang memaksa mereka untuk mengemis , raka menolak , namun bukan kata yang keluar dari mulutnya melainkan gerakan tangan . preman preman itu hanya tertawa dan terus memaksa .
akhirnya rafi dan raka pun menurut.




adegan berikutnya :

rafi dan raka turun kejaln , dengan gelas pelastik bekas di tangan mereka , rafi tak pernah melepaskan tanganya dari lengan raka , sampai ketika raka mengetuk kaca sebuah mobil
"pergi pergi !! dasar cacat , bikin kotor mobil gue aja" ucap orang itu. rafi yang mendengarnya sangat marah dan menarik lengan raka untuk pergi dari mengemis ini . rakapun menyadari kebodohanyanya . mereka menuruti preman tadi karena ada persaan takut , sosok orang2 itu seperti rangga , yang pemnarah dan mereka menurut dengan rangga.
raka dan rafi akhirnya kabur dari jalan raya itu , namun premnan itu melihat mereka dan mengejarnya. (raka berlari sambil mengandeng rafi yang buta , terbata bata dan rafi sempat terjatuh)
keberuntungan memihak pada 2 kaka adik cacat itu , mereka berhasil bersembunyi di terminal.
raka dan rafi bersembunyi di belakang bus besar , rafi yang terus batuk batuk terlihat kelelahan dan pucat . raka panik , ia mengisyaratkan rafi untuk tetap di sana dan ia akan mencarikan air .
raka yang bisu itu tidak tau harus berbuat apa , di carinya toilet dan ia ambil sedikit air dari keran, rafi pun meminumnya .
hanya itu yang raka bisa lakukan.


adegan berikutnya :

rangga terus memegani map biru itu , sedari tadi ia tidak mendapatkan pekerjaan karena semua menolaknya.
rangga beristirahat di taman kota , ia memandangi sekitarnya dengan kosong, dilihatnya seorang kaka beradik yang sedang berbincang dan sesekali tertawa.
ia teringat raka dan rafi , ada rasa bersalah namun ia cepat2 menghilangkan fikiran itu dan melanjutkan pencarian pekerjaanya itu.


adegan berikutnya :

rafi terlihat lebih baik , namun batuknya terus saja keluar dari mulutnya , rafi merasa lapar , dan ia mengatakan pada raka bahwa mereka harus makan bagaimanapun caranya tanpa harus mengemis pada orang lain.
akhirnya raka membawa rafi ke sebuah warung masi , dengan bahas gagunya ia meminta pekerjaan agar dapat mkan kepada sang pemilik warung nasi itu .
akhirnya mereka bisa makan dengan mencuci piring terlabih dahulu , namun saat mereka makan , rafi terus saja batuk 2, membuat orang2 di warung itu terganggu.
rafi dan raka pun di usir .
raka semakin bingung untuk pergi kemana , hari sudah gelap dan mereka harus beristirahat . akhirnya raka membawa rafi ke depan toko yang sudah tutup sekedar tidur malam ini.
rafi terus terbatuk2 , hingga ia mengeluarkan darah dari mulutnya. rafi yang tidak bisa melihat tidak mengetahui hal itu , maka raka langsung menglap darah itu dan membaringkan rafi untuk tidur.



adegan berikutnya :

rangga terbangun dari tidurnya dengan fikiran kacau , keringat nya membasahi kening dan lehernya.
mimpi buruk yang ia alami itu membuatnya takut , sambil memegangi kepalanya ia terus bertanya tanya dalam hati , mimpi ini begitu nyata , saat ia melihat kedua orng tuanya yang telah wafat, terlebih ketika ia melihat ibunya menangis , lalu di lihatnya rafi dan raka yang tersenyum senang padanya lalu melambaikan tangan sampai akhirnya menghilang.
rangga mengambil air putih di dapur , saat ia ingin kembali kekamar ia melewati kamar ke 2 adik cacatnya itu , di bukanya pintu kamar itu , kosong , hanya ada foto mereka .. rangga sangat merasa bersalah , ia pun memutuskan untuk mencari adiknya besok.




adegan berikutnya :


raka membangunkan rafi , mereka harus pergi karena toko ini akan buka , rafi yang masih terlihat pucat itu terus batuk batuk , raka dan rafi pergi dan terus berjalan , entah kemana mereka akan melangkahkan kaki.
rafi yang pucat dan tak dapat melihat itu bertanya pada raka "kita cari temnpat istirahat , aku gak kuat lagi" ucapnya sedih . akhirnya raka membawa rafi ke bawah fly over . raka pun semakin kelelahan karena harus membantu rafi berjalan , ia merasakan dadanya sesak dan nafasnya turun naik.
dengan bahasa isyaratnya raka mengatakan di kolong fly over ini begitu kotor dan berasap karena kendaraan , rafi paham maksudnya , namun ia tetap bersih keras untuk istirahat di sini.


adegan berikutnya :

rangga terus mencari cari adiknya, kemana mereka pergi? tanya rangga dalam hati . ia terus berjalan sambil menengok kanan kiri berharap dapat menemukan raka dan rafi , pagi hari ini tidak cerah , langitpun mendung dan membuat rangga semakin khawatir , rasa penyesalan terus datang .
rangga melangkahkan kakinya dan sesekali berlari kecil . ia sangat kebingungan.
hujan turun dengann derasnya , rangga pun berteduh di halte bus.
pandanganya kosong menatap air hujan , dimana kalian ? tanya rangga dalam hati.


adegan berikutnya :

rafi terus batuk2 dan mengeluarkan darah dari mulutnya , raka sangat taku mengetahui hal ini , meskipun raka bisu namun ia tidak bodoh , ia taU RAFI terkena TBC dan kini ia pun merasakan dada nya sesak.
rafi bersender ke tembok kaki fly over , darah itu terus kelyar dari mulutnya hingga ia lemas dan sesak.
rafi pun memilih untuk tidur , udara dingin dan air hujan ini membuat dua orang cacat ini tidak bisa kemana mana.
raka melihat rafi tertidur pulas , maka ia pun ikut bersender ti dekat rafi , namun saat raka menyentuh tangan rafi , tubuh rafi sangat dingin dan mukanya pucat , raka membangunkan rafi , tetapi rafi tidak bangun dan mengeluarka darah dari hidungnya. raka menangis , ingin berteriak minta tolong namun ia tak bisa. di guncangkanya tubuh rafi yang tak bernyawa itu.
raka terus menangis dan mencoba berteriak , namun tak ada seorang pun yang akan mendengar dan peduli padanya. itu membuat dadanya semakin sesak dan nafasnya tidak teratur , hingga raka lemas dan merasa sangat sesak tak bisa bernafas , raka pun terjatuh dan nafasnya terhanti.


adegan berikutnya:

(gambar : raka dan rafi yang sudah wafat dan rangga yang berjalan sambil kehujanan)
rangga berjalan dengan lunglai , tak tau harus kemana lagi , air matanya terjatuh bersana air hujan yang deras ini.
dimana kalian ? penyesalan yang ia rasakan begitu dalam.
semua ini karena keegoisanya sendiri , yang kini berubh menjadi kesendirian.
rangga berjalan dan terus berusaha mencari adiknya.
dalam hati rangga berkata :
"keluarga itu seperti nyawa dan raga , yang takan bisa hidup jika salah satunya tidak ada , kini aku sadar keluarga itu penting dan takan ada yang bisa seperti mereka , jangan pernah kalian melepaskan keluarga kalian , membiarkan mereka pergi jauh , sejauh jauhnya yang mereka inginkan, karena tidak akan ada yang tau , kemana mereka akan pergi"



THE END